#Day 3 : Mimpi-mimpi.
Hai halo. Rencana postingan setiap hari harus berjeda beberapa hari karena domain dan hosting radioholicz ternyata belum diperpanjang. Terima kasih banyak untuk kak Nanie sudah mau direpotkan untuk merawat radioholicz dari jauh :’)
Jadi hari ini mestinya mengikut postingan hari ketiga atau kedelapan? Karena postingan suka-suka enaknya ngikut ke tema hari kedelapan aja. Jadi, momen apa yang paling berkesan selama 20 sekian tahun berada di dunia?
Tanggal 28 April adalah salah satu saat bersejarah dalam hidup. Ketika email dari Joakim sebagai International Coordinator mengirimkan email yang menandakan saya terdaftar sebagai salah satu mahasiswa baru di Stockholm University jurusan Media and Communication. Yay! Rasanya seperti menunggu jodoh yang akhirnya datang juga. Khusus untuk hal ini, ya jodoh sekolah. Dari sekian banyak aplikasi yang saya kirimkan ternyata Stockholm yang memberikan jawaban terlebih dahulu. Kalau persoalan jodoh yang lain, yaah, itu masih rahasia Tuhan :’)
Kenapa momen ini menjadi spesial? Karena inilah salah satu titik yang saya percaya bisa membawa saya melewati satu tahapan penting dalam hidup. Momen ketika saya mempercayai kekuatan mimpi dan semesta akan mendengarkan sesederhana apapun keinginanmu. Tentu saja hal ini tidak datang begitu saja. 6 bulan lamanya saya harus menggembleng diri bersama para anggota ”The Class of Anarchy” untuk ditempa belajar bahasa Inggris. Materi bacaan, bahan teks, sampai latihan listening terus digeber untuk mencapai batas IELTS serta mencari sekolah yang mau menerima.
Berbagai kegamangan selalu menyeruak ketika hasil tes tidak begitu bagus atau ketika saya tidak pernah bisa menerima pelajaran grammar dengan baik. Hahaha. Entah mengapa pikiran saya selalu bekerja dengan aneh ketika merunut peruntukan setiap tenses, articles, ataupun jenis noun, verb dan adjective. Tetapi ternyata perjuangan itu tidak sia-sia. Stockholm kemudian menjadi rumah saya yang kesekian.
Perjalanan ini menjadi penting karena momen terakhir saya untuk mencari beberapa jawaban-jawaban sebelum memutuskan settle down. Seseorang penah berkata mengapa sejauh itu saya harus mencari jawaban untuk pertanyaan entah apa kalau ternyata jawaban itu sedekat perkataan hati sendiri?
Saya selalu mengingat bahwa dalam setiap perjalanan dan pengembaraan membuat seseorang menjadi lebih baik atau lebih pahit dalam melihat kehidupan. Sejauh ini semua cerita saya di Stockholm membawa warnanya sendiri. Tidak lupa juga dari semua perjalanan yang saya lakukan melintasi benua Eropa memiliki ceritanya masing-masing. Maka pantaslah momen ketika email acceptance letter masuk melalui kotak surat elektronik menjadi momentum penting perjalanan hidup saya.
Jangan pernah ragu kekuatan mimpi karena dia akan membawamu ke banyak cerita yang tidak terduga.