Minggu pagi dan nasi kuning di Makassar.
Minggu pagi selalu menjadi waktu yang istimewa di rumah ibu. Kalau saya dan saudara lain sedang tidak mempunyai kegiatan (kantor atau travelling), maka riuh kami akan memenuhi meja makan. Tapi hari ini karena semua saudara sedang melakukan rapat tahunan di hotel, jadilah hanya menyisakan saya, ibu dan bapak yang ada dirumah. Setelah membelikan bubur ayam untuk bapak, saya dan ibu memutuskan untuk makan nasi kuning dan belanja beberapa bumbu dapur.
Kami memutuskan untuk makan nasi kuning di Warung Kopi Tong San yang letaknya dekat dermaga Kayu Bangkoa di Jalan Penghibur. Sayangnya perjalanan kami harus terhenti di Jalan Arief Rate karena barisan gerak jalan santai yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Makassar. Kami pun berbalik menuju Jalan Sudirman, ternyata keadaannya juga sama. Mungkin rute gerak jalan dimulai dari Lapangan Karebosi dan melintasi Pantai Losari. Lagian, kenapa gerak jalannya telat banget yah? Padahal sudah hampir pukul 8 pagi loh. Karena tidak mau terjebak macet, saya memutuskan untuk mencari alternatif lain untuk sarapan.
Dengan modal kabar burung ”katanya enak” dan melihat antrian orang ketika sedang bersepeda melewati jalan Bau Mangga, akhirnya saya dan ibu mengunjungi sebuah warung nasi kuning di Jalan Bau Mangga yang sedang hits menjadi perbincangan. Seberapa enak sih rasanya? …