Minggu yang panjang.
Hidup selalu memberi kejutan. Kalau tidak mau dikatakan memiliki caranya sendiri untuk berjalan. Sampai sejauh mana kita bisa menebaknya? Setidaknya jangan pernah mencoba mengerti. Karena dadu nasib tidak pernah bisa memihak siapapun.
Minggu ini berjalan sangat melelahkan. Perjalanan mengenali kembali berbagai emosi dasar yang pernah ada. Beberapa orang selalu bertanya, ada apa sebenarnya dibalik keriuhan kepalaku? Mereka tidak tahu, tidak pernah tahu.
Apa yang sebenarnya terjadi? Saya selalu bisa memanipulasi pikiran dan perasaan. Saya selalu bisa menekannya. Semua emosi dasar yang menjejejali kepala. Selalu berharap bahwa semuanya baik-baik saja. Bagaimana kalau sebenarnya tidak semua hal berjalan sesuai keinginan?
Kelahiran, pernikahan, bertukar tempat dengan semua gambaran perasaan yang saya alami pekan ini. Sebuah perjalanan roller coaster emosi. Saya bahagia ketika seorang sahabat menikah, mengingat janji untuk selalu bersama. Saya tertekan ketika pekerjaan kantor berada di titik menegangkan. Murka tingkat gubernur? Saya sudah melalui itu. Membuat posisi saya di kantor menjadi sedemikian rapuh. Harus memulai semuanya dari awal lagi.
Ternyata perjalanan emosi itu belum ingin berhenti. Pekan ini saya merelakan 2 orang melakukan perjalanan jauh. Perjalanan terakhir mereka menghadap sang Khalik. Sang pemilik nyawa. Apa yang tersisa dari perasaan saya sekarang? Penuh.
Barangkali kematian adalah cara yang paling elegan untuk melepaskan semua perasaan itu. Perasaan jenuh, perasaan tertekan, perasaan bahagia. Tapi setelah itu apa? Kembali ke fitrah. Kembali ke tanah. Menyisakan beberapa orang yang berduka.
Tapi saya selalu menepikan pilihan itu. Sejauh apapun emosi membawa, saya selalu mempunyai penangkalnya. Bahwa saya harus hidup. Untuk menyelami dadu kehidupan. Barangkali tidak semua kepergian akan berjalan lancar. Laksana roller coaster emosi, semuanya akan bermuara kepada satu perjalanan akhir. Kematian. Bukan saat ini. Tidak sekarang.
Masih ada hari yang akan terlalui, masih ada jutaan emosi yang siap dinikmati. Menenggelamkannya lagi? Mungkin tidak, saya akan berdansa dengan semuanya.
Late – ely my energy’s just drained away
And now..my mind..is workin’ overtime
It’s been a loooong day (Amy Winehouse)
3 thoughts on “Minggu yang panjang.”
berdansa dengan emosi. asal jangan tenggelam di dalamnya 🙂
Manusia itu memang hebat. Selain bisa menampung banyak emosi dalam dirinya, mereka juga adalah aktor yang jago bermain apik dalam setiap scene hidupnya 🙂
karena sisi paling baik memahami tentang kepergian, adalah dari sisi yang meninggalkan, bukan dari mereka yang ditinggalkan.