#Day 2 – Surat untuk masa depan.
Entah sejak kapan ketika membuat rencana bepergian, hal yang selalu diutamakan adalah kuliner atau penganan lokal. Dahulu setiap mendapat dinas ke Jakarta, maka bisa dipastikan Es Krim Ragusa adalah salah satu tempat yang harus dijabani. Begitu pula ketika bertandang ke kota lainnya, rasanya selalu istimewa ketika mencoba berbagai makanan berbeda. Apa yang bisa dinikmati ketika berpetualang ke gang aut di Bogor?
Kebiasaan itu kemudian terus berlanjut kala saya melanjutkan petualanganku di benua Eropa. Dari beberapa negara yang saya kunjungi, salah satu hal yang tidak boleh terlupa adalah pasar tradisional dan makanan lokal. Alasan saya karena di dua hal itulah kita bisa menikmati esensi lokal sebuah tempat. Ketika berinteraksi dengan para penjual, atau sekadar melihat keseharian orang-orang. Sampai sejauh ini yang menjadi favoritku adalah suasana pasar di Riga juga nikmatnya goulash di Budapest.
Sampai kemudian saya tiba di satu titik dan bertanya pada diri sendiri,
”Mengapa saya tidak pernah mengapresiasi makanan lokal sendiri? Mengapa saya tidak pernah memuja atau mencari cucuru bayao ataupun barongko seperti orang lain?”