Kepada M, tentang Nakata dan perjalanannya.
Halo M, apa kabarmu? Saya membayangkan bagaimana kamu menyambut parade perasaan yang berdatangan di bulan ini. Sebuah bulan penuh harapan yang sudah sepantasnya kau dapatkan dengan semua perjuangan dan pilihan-pilihan yang yang dirimu buat. Sampai setinggi harapan bisa diandalkan?
Percaya atau tidak, saya selalu berpikir bahwa semesta memiliki caranya sendiri untuk bekerja. Seperti kutipan dari buku Sang Alkemis milik Paulo Coelho yang menjadi buku wajib semua mahasiswa baru yang mencari jati diri. Masih ingatkah kamu pada masa-masa itu? Ketika pilihan kita hanya sesederhana bagaimana mengerti alur pikiran dosen yang menjejali dengan teori dasar jurnalistik sebagai modal dasar untuk menjadi jurnalis, ataupun konsep dasar statistik untuk mengukur bahwa semua bilangan pembagi akan menjadi penentu dari berbagai kemungkinan.
Padahal hidup itu adalah sebuah awal dan ekstraksi dari semua kemungkinan-kemungkinan. Dari yang paling masuk akal sampai di luar batas nalar sekalipun.
Mungkin kamupun sudah mengetahuinya, pilihanku untuk berjalan sejauh ini adalah sebuah perjalanan untuk mencari jawaban. Saya harap pertanyaannya akan semudah pertanyaan 4 ditambah 4 sama dengan berapa. Jangan menyambutnya dengan sempat tidak sempat harus dibalas, guyonan itu rasanya sudah harus masuk musium sejarah. Toh ujian kita tidak lagi sesederhana itu. …