Kepada M, selamat tahun baru!
Selamat memulai tahun yang baru lagi, dear M. Rasanya aneh yah tahun lalu kita masih sempat bertemu untuk berbicara, saling membandingkan dan menertawakan resolusi masing-masing. Sekarang saya membayangkan dirimu, berada di lantai kesekian kantormu sambil melihat kota kita yang basah. Tahun ini kita berada di dua tempat yang sangat jauh, semoga hatimu tetap hangat menyambut hari yang baru.
Melihat teman-teman di Indonesia memikirkan hari libur, saya menjadi gregetan sendiri. Maklum saja, saya lalu membayangkan bagaimana keadaan kantor, ketika semua orang ingin cuti bersamaan. Semuanya akan mengeluarkan jurus mautnya. Hahahaha, sementara saya disini sudah libur sejak pertengahan Desember lalu.
Manusia memang selalu aneh yah M, gamang di waktu-waktu yang tidak jelas. Rasanya minggu terakhir Desember adalah saat paling rapuh dan aneh menurutku. Entah mengapa runtutan pikiran membawaku kepada hal-hal aneh, bahkan saya sampai tidak mengenali diriku sendiri. Saya memaksa diriku untuk membandingkan dengan orang lain, sejauh mana prioritasku, apa yang telah saya lakukan sampai saat ini, dan saya tiba pada titik saya kecewa pada diri sendiri.
Ketika beberapa teman sudah liburan, travelling saat Christmas break, saya malah marathon nonton Arrow. Hahaha, setelah itu saya akan menyalahkan diri sendiri kenapa tidak mempunyai rencana matang, kenapa tidak melancong juga padahal ada banyak waktu yang bisa digunakan. Kenapa malah nonton serial sedangkan dua paper menunggu. Padahal alasan tidak berjalan karena ingin fokus mengerjakan paper dan tugas, tapi tidak ada yang terlaksana satu pun.
Sekali lagi saya menjadi musuh terbesar bagi diri saya sendiri.
Mungkin dirimu sudah hapal dengan tabiatku yang seperti ini M. Terlalu berpikir banyak, menyalahkan diri sendiri, kemudian stress sendiri. Rasanya ingin menoyor diri sendiri. Tapi akhirnya drama itu berakhir dengan anti-klimaks. Saya bisa berpikir dengan jernih setelahnya, mengenai rencana-rencana yang akan saya lakukan tahun ini.
Termasuk bertemu dengan di Praha. Apakah itu sesuatu yang mustahil? Selalu ada doa untukmu M, semoga mimpi itu bisa terwujud segera. Mungkin saya akan berjalan terlebih dahulu, mengunjungi kota tersebut supaya kelak saya bisa menjadi tour guide mu. Atau nanti saya akan menjemputmu di negara tempat Adele bermukim, lalu kita akan menjelajah bersama. Berharap bertemu Ed Sheeran di tengah kerumunan orang.
Berbicara tentang orang-orang baru, seorang teman berkata seperti ini kepada saya,
”Kamu itu ekstrovert yang capek jadi ekstrovert”
Hahaha, mungkin kamu pun akan tertawa mendengar komentarnya M. Dia heran dan bertanya mengapa saya jarang berkumpul dengan teman-teman Indonesia, tapi sekali ngumpul saya bisa jadi pusat gravitasi dan menjadi seksi ribet. Entahlah M, mungkin saya yang membentengi diri lagi. Perlahan ternyata diamku malah memberikan efek sepi yang sangat besar. Ternyata saya membutuhkan orang untuk berbicara, mengeluarkan pikiran yang ada di kepala.
Terlalu banyak hal yang ingin saya ceritakan kepadamu M, tapi dirimu bisa bersabar menunggu kan? Semua membutuhkan proses, dan saya tertohok melihat tulisan di banner blog mu,
You can’t jump straight to the end, the journey is the best part. – Robin Scherbatsky.
Semua hal mempunyai proses dan perjalanannya masing-masing. Tidak ada yang mustahil, selama kau mempercayai dirimu sendiri. Selamat berproses M, semoga hari-hari baik terus menyertaimu.
Peluk hangat.