REWIND!
Ketika satu album bisa saja menjadi semacam kumpulan cerita di masa lalu, maka album apa yang akan kau pilih? Inilah tema besar dari REWIND yang dihelat di Kampung Buku, sabtu 13 April 2013. Acara yang dibuat untuk memperingati Record Store Day yang jatuh pada hari ini. Semua orang diundang untuk berbicara tentang album kenangannya masing-masing, sekaligus dengan membawa kaset tersebut.
Kaset? Yah, itulah mengapa namanya bertajuk REWIND. Siapa yang lupa bagaimana cara memutar kembali kaset untuk mendengarkan lagu favorit dalam sebuah album? Tidak dengan sistem skip track per track, seperti yang dilakukan sekarang ini. Hasilnya, terkumpullah hampir satu lemari kaset dari koleksi orang-orang yang datang, ditemani sejumlah cerita tentu saja.
Acara dimulai dengan daeng Ipul yang bercerita tentang kaset pertama yang sangat berkesan. Pearl Jam! Maka sore itu dimulailah kuliah berlanjut tentang bagaimana hebatnya musik yang dihasilkan tahun 80 an dan 90 an. Semuanya berawal dari band-band yang sekarang sudah termasuk senior. Penjelasan ini kemudian dikuatkan oleh Iko MD, music director dari Radio Madama. Ada banyak band yang sepertinya memang menjadi influence bagi musisi kekinian.
Factor usia mungkin mempengaruhi, atau bagaimana taste musik mengajak kita menjadi penganut sekte musik tertentu. Kalau mau dibandingkan, tentu tidak akan sepaham. Bagaimanapun musik itu universal dan telinga adalah barang yang sangat subjektif. Siapa yang menyangka kalau Nanie ternyata penggemar berat Padi, dan Piyo adalah fans dari NKOTB? Tidak ada yang bisa memaksakan pendapatnya termasuk ketika saya menjadi fans Westlife garis keras #eh.
Acara ini semakin seru dengan beberapa kaset yang diputar ketika kita sharing. Maka musik Nirvana, Guns ‘n Roses, Pearl Jam, kemudian bersambung dengan musik Westlife, maka lengkaplah semua yang bertemakan Soundtrack Of My Life. Saya sendiri mempunyai 2 kaset yang selalu menjadi pegangan di jaman SMA. Pertama album Westlife Deluxe dari Westlife dan OMPS. Roswell yang rilis di awal tahun 2000an. Kenapa? SMA adalah satu masa yang penuh cerita dan kedua album inilah yang menyelamatkan semua mimpiku.
Berbicara tentang kaset maka tidak lupa pula berarti kita berbicara tentang radio dan perkembangan took musik di Makassar. Semua orang punya cerita yang sama, ketika membeli kupon untuk request di radio (jangan tanya ini tahun berapa!) ataukah bagaimana perasaan jengkel ketika sudah niat untuk membeli kaset BASF 60 menit untuk merekam lagu di radio, dan penyiarnya tidak mau berhenti ngomong. =))
Selain berbicara kenangan, acara ini dimeriahkan pula dengan banyak acara menarik lainnya. Mulai dari akustikan band Globalisashit, lapak buku dan album yang disediakan oleh Kedai Buku Jenny, dan garage sale oleh Qui-Qui, serta pemutaran film oleh bioskop keliling Tanah Indie. Sebuah paket lengkap untuk acara yang diadakan oleh komunitas, untuk komunitas.
Semua orang mempunyai cerita untuk album favorit masing-masing. Ketika masa-masa analog juga lebih bercerita dibandingkan kemudahan era digital, maka semua orang sore itu merapikan sudut kenangan masing-masing. Untuk kemudian diingat lagi di keesokan hari, just REWIND! Happy Record Store day!