Geliat baru Komunitas Sketcher Makassar
Niat menghabiskan minggu sore dengan nongkrong di Benteng Rotterdam bersama para perajut ternyata mengenalkan saya kepada satu komunitas lain. Mereka yang memainkan pensil dan pulpen membuat garis dan arsiran. Menangkap momen yang ada dan menuangkannya dalam bentuk sketsa.
Sore itu saya berkenalan dengan Anggi. Perempuan bertubuh mungil dan berambut sebahu. Dia menjelaskan bahwa komunitas sketcher ini bergeliat lagi setelah beberapa saat vakum. Sebetulnya menggambar sketsa telah masuk di Makassar sejak tahun 2009. Tapi karena kesibukan sang ketua terdahulu, komunitas ini sempat terhenti berkumpul dan sharing. Kini di tangan Anggi dan beberapa orang, mereka ingin mengenalkan lagi sketsa kepada masyarakat Makassar.
Apakah sulit untuk menggambar sketsa? IYA! Beberapa orang mungkin akan mengiyakan juga pertanyaan tersebut. Maklum saja, pengalaman menggambar saya termasuk kelas cetek. Terpatron dalam ingatan pola yang paling sering digambar adalah : pemandangan dengan dua gunung, matahari di tengah-tengah, jalan yang semakin membesar entah dari tengah atau ujung gunung, serta barisan sawah yang menghijau. Selebihnya? Tidak ada yang bisa dibanggakan.