Menikmati suguhan musik si Tuan Besar
Sejujurnya referensi menonton konser saya sangat minim. Mengaku seorang pecandu musik tetapi malas nonton konser. Maklum saja, sejak dulu sebenarnya ada banyak konser musik di Makassar yang ingin saya datangi. Tetapi yang selalu menjadi kendala adalah, gak ada teman yang bisa diajak ļ
Itu masalah saya yang sekarang sudah terselesaikan. Saya sudah mendapat teman tandem yang oke kala menonton konser. Walaupun gak tau lagu, minimal bisa menikmati vibe dari sebuah pagelaran musik yang ditampilkan secara langsung. Siapa lagi teman tandem itu selain Hajjah Amelia dan Lelaki Bugis. Partner yang tepat untuk gila-gilaan.
Nah, bagaimana dengan keadaan konser kali ini? Jujur saya kalau mendengar nama Mr. Big, sejatinya lagu-lagu mereka sudah masuk dalam taraf Evergreen Corner dalam playlist saya. Hanya lagu-lagu mereka yang betul-betul hits saja yang soundnya itu masih dihapal di luar kepala.
Entah faktor betul-betul terkenal ataukah memang sudah terlalu sering dibawakan ulang oleh penyanyi lain. Sebut saja To Be With You ataupun Wild World sajalah lagu Mr. Big yang familiar.
Apakah lagu itu akan dinyanyikan?
Venue konser kali ini yang mengambil tempat di parkiran belakang sebuah mall sempat membuat deg-degan. Maklum saja, suasana outdoor dan awan mendung menggelayut sedari siang. Bahkan hujan sempat turun dengan derasnya di siang hari. Apakah konser ini aman? 10 jempol untuk pawang hujannya. Karena seluruh Makassar dilanda hujan, sedangkan konser Mr. Big berjalan dengan suksesnya. Tidak terganggu hujan yang berarti.
Venue sendiri sudah dipenuhi oleh penonton yang ingin melihat aksi si Tuan Besar sedari sore. Lah, bocoran dari panitia 7000 tiket yang disediakan panitia Sold Out. Ini yang menyebabkan saya termakan hasutan Lelaki Bugis untuk datang lebih awal. Supaya bisa dapat lokasi depan panggung katanya. Ternyata penantian dari jam 4 itu terbayar sudah (gate dibuka pukul 6). Pada saat orang masih terjebak kemacetan menuju venue konser, kami sudah berebut dengan banyak orang untuk mendapat posisi depan panggung. Pojok kanan depan menjadi surga kecil kami (Lelaki Bugis datang bersama teman angkatannya di kampus dulu, dan kebanyakan adalah remaja lanjut usia). Kami siap bersenang-senang!
Netral yang digadangkan sebagai band pembuka sempat membuat saya kebat-kebit. Maklum saja, karena penggemar mereka masih berada dalam usia produktif dan terkadang masuk dalam rentang usia ababil. Penonton rese menjadi masalah besar kala menikmati konser. Tetapi itu tidak terjadi, pada saat Netral menggeber track demi track lagu andalan mereka. Netralizer, sebutan para fans tetap menikmati dengan damai. Sesekali lompat-lompat dan head banging masih okelah. Lagian ini Netral yang menyanyi. Bukan Dā Masiv.
Repertoar mereka masih menyisakan sedikit pengetahuanku ketika menjadi penyiar dulu. Timbul Tenggelam, Cinta Gila, Lintang, dan Garuda Di Dadaku menjadi paduan set list yang dinamis. Netral menyingkir, saatnya bintang tamu muncul!
Apakah saya telah mengatakan terus terang saya tidak mengetahui sebagian besar musik Mr. Big? Kalau tidak, katakanlah saya memang kebanyakan bengong kala si Tuan Besar memainkan set list mereka. Musik yang dibawakan oleh Paul Gilbert bukan jaman saya euy! Saya kan era Westlife meraja. Hahahaha. Tetapi sekali lagi, bukan hanya masalah koor massal yang menjadi tujuan. Tetapi menikmati vibe dan suasana dari konser itu sendiri. Dan itu adalah malam yang menyenangkan.
Bayangkan saja, di usia senja, mereka tidak menurunkan tempo permainan dan beat dari set list lagu yang dibawakan. Tempo menurun hanya pada lagu Just Take My Heart dan I Promise Her The Moon. Selebihnya? Jingkrak, head banging sesekali terjadi. Ambience semangat dari paduan sound system yang hebat mendukung suasana malam itu. Hebat! Encore konser terjadi pasca Mr. Big selesai memainkan set list terakhir. Mereka pamit dan kemudian muncul lagi dengan membawakan Wild World dan To Be With You. Disinilah koor massal baru terdengar. Maklum saja, sepertinya sebagian besar penonton malam itu memang tidak terbiasa mendengarkan musik lain dari Mr. Big. Yang patut diacungi jempol adalah aksi solo dari Paul Gilbert dan Billie Sheehan. Gilaaa! Belum lagi stamina Eric Martin yang memang tidak pernah habis. Ditambah gebukan drum Pat Torpey yang tidak membiarkan penonton beristirahat.
Overall, konser Mr. Big malam itu adalah sebuah konser yang menyenangkan. Crowd yang oke, suasana mendukung dan ditemani oleh teman yang oke menjadikan konser Mr. Big menjadi priceless. Salute!
Lagu favorit saya dari Mr. Big bisa dilihat disini.
Foto-foto oleh Harianto Sirajuddin
6 thoughts on “Menikmati suguhan musik si Tuan Besar”
Daeng Lompo beraksi.
Hey..protes ka ..nda ada fotoku š !! But yes you’re right another mr.big … The Real MR.BIG benar2 tidak cuma BIG di nama ..tapi juga BIG performance. Satu hal yang mungkin terlewatkan adalah sekian persen dari penonton konser malam itu adalah anak2 band atau anak band wannabe dan hal itu pula jadi salah satu faktor kenapa pada beberapa lagu sepertinya tidak ramai oleh koor penonton, karena mereka (termasuk saya) tersihir oleh kelihaian, kelincahan dan kegilaan Torpey, Gilbert dan Sheehan pada solo dan duet gitar, bass dan drum mereka.
Another SALUTE …
wow, seru, sayang ngak ikutan, dompet sudah kering, hehe. Eric Martin ngak gondrong lagi ya?, kayaknya ia ngikut denganku, :D. atau jangan2 rambutnya Eric pindah ke Lelaki Bugis?. š
Tapi rambut LelakiBugis sudah di modifikasi ya?, š
untungnya semua berjalan aman dan lancar di?! š
sayang saya ndak pergi..gara2 rencana acara AM yg tanggal 10 jadi ragu2 mau ikut beli tiket..