Memulai kembali.
Selalu ada pembenaran untuk semua hal, termasuk menelantarkan radioholicz sampai sebulan lebih. Padahal sepanjang bulan Oktober banyak sekali peristiwa yang terjadi. Oktober akan selalu menjadi bulan yang menakjubkan, ketika semua unicorn dilepas dan semuanya berlalu dengan sangat menyenangkan.
Kelak, ketika peta ingatan Oktober sudah bisa diakses kembali mudah-mudahan cerita itu akan bertebaran di blog ini.
”Jadi mengapa jarang menulis panjang lebar lagi?”
Seperti ucapan pembenaran dalam kalimat pertama bahwa selalu ada alasan untuk apapun. Kali ini kambing hitamnya jatuh pada jurnal doodle yang berisikan seluruh hal tentang keseharian disini. Semua hal-hal tidak penting semuanya terangkum dalam satu buku, mulai dari jadwal kuliah, jadwal bekerja, resep perkedel kentang, lirik lagu, dan beberapa foto yang sudah dicetak.
Saya merindukan sensasi menulis di kertas dengan tulisan warna-warni atau penuh kerandoman yang tidak penting. Teringat beberapa tahun lalu saya rutin membeli agenda hitam yang rutin diisi dengan jadwal kuliah, daftar utang di mace baruga, current crush, ataukah potongan gambar dari beberapa serial favorit.
Kalau bisa dikatakan sih itulah sebenarnya blog, pinterest, dan tumblr dalam dunia nyata.
Kapasitas ingatan manusia itu terbatas. Apalagi dengan otak saya yang mampu memanipulasi ingatan dan menyimpannya dalam limbic paling dalam. Apa yang terjadi kemudian adalah saya membutuhkan trigger untuk memanggil beberapa ingatan itu. Entah melalui tulisan ataupun lagu. Beberapa orang memilih foto sebagai mediumnya. Semuanya tergantung seberapa kreatif kita membuat kolase ingatan tersebut.
Alasan lainnya yah emang karena gak ada mood aja. Hahaha. *dikeplak*
Selama setahun ini saya beruntung bisa menyalurkan seluruh uneg-uneg di kepala melalui medium lain. Cerita, foto, video youtube bersahutan melalui kotak pesan email menjadikan kadang saya tidak mempunyai minat lagi untuk memulai cerita di medium lainnya. Memindahkan seluruh isi percakapan email dalam postingan blog rasanya juga tidak masuk akal. Hahaha, maka jadilah beberapa postingan hanya dibuat sekali sebulan untuk memenuhi kewajiban. Minat tapi gak niat.
Belum lagi hidup di Stockholm rasanya begitu riuh selama 2 bulan terakhir. Selain kuliah rutin metodologi, sang ketua jurusan meminta kita untuk memulai riset tesis dan mencari bahan bacaan. Maka jadilah selain tugas presentasi kelompok, bacaan wajib, keseharian juga sudah dimulai dengan mencari topik tesis yang berkaitan dengan indonesia. Jurnal internasional, contoh tesis dan buku teks menjadi makanan pendukung setiap hari. 8 bulan menuju kelulusan!
Satu peristiwa di penghujung Oktober menjadi penghentak yang sangat keras. Ditengah seluruh alasan dan pembenaran, rupanya saya melupakan beberapa kewajiban. Saya bersyukur masih ditegur oleh Maha Kuasa dan hanya kehilangan tas dan laptop kesayangan di sebuah sudut coffee house Vasagatan. Tidak perlu diceritakan detailnya, tapi seluruh foto dokumentasi setahun pertama di Stockholm hilang tak berbekas, termasuk semua foto perjalanan 10 negara.
”Setidaknya kamu sudah menikmatinya dan hidup dalam pengalaman tersebut”. Itu kata Arne.
Entah mengapa perasaan saya juga tidak lagi gundah. Tahu bahwa ketika rejeki bisa diberikan dan juga bisa diambil semudah itu oleh Tuhan. Saatnya merapikan kembali niat dan melanjutkan tahun kedua dengan membuat cerita dan kenangan baru. Oleh karenanya saya memulai kembali menulis dalam banyak medium. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di hari esok.
Selamat hari senin, selamat menyambut November.
There’s a place,
In time and space,
We can all be free.
Life is just a dream.
Lucky you;
Kat Edmonson – Lucky
One thought on “Memulai kembali.”
jadi, tas mahal itu hilang? duh!