Jargon lebay penjual bubur ayam, efektifkah?
Ada-ada saja yang dilakukan orang untuk melakukan trik marketing. Seringkali kelihatan menarik, tapi akhirnya kelihatan bodoh. Saya sempat merasa terganggu dengan kemunculan iklan penjual bubur ini. Dengan mengandalkan mimik Mr. Bean dan jargon “Bubur Ayam Terenak di Makassar”. Tidak hanya satu, tapi di 3 titik di Makassar. Benarkah mereka yang terenak?
Kini sang empu dagangan sepertinya punya trik lain lagi. Saya sendiri sudah melihatnya ketika melintas di jalan ratulangi penghujung tahun yang lalu. Tapi iklan dalam bentuk spanduk itu kemudian saya abaikan. Sampai Anbhar memunculkan lagi dalam beranda Facebook. Apakah bunyi spanduk itu?
“SEBELUM KIAMAT 2012 NIKMATI DULU BUBUR AYAM PALING ENAK DI MAKASSAR, BRO!!!”
Ya, seluruh teks kalimatnya menggunakan huruf kapital. Warna merah dan font yang mencolok mata. Tertarikkah saya singgah di tempat itu? TIDAK! Iklannya gagal. …