Konser A1 dan kawan-kawan
Jumat, 2 Maret 2012. 15. 30 PM
“Jadi saya dapat tiket gratis gak?”
“Belum tahu, soalnya komplimen tiket untuk CreativeDisc bukan dipegang oleh EO Lokal yang ada di Makassar”
***
Perasaan was-was itu yang terus menghantui saya selama hari Jumat kemarin. Maklum saja, penantian selama sebulan akhirnya terbayar. Waktunya tiba saat saya bisa melihat Simon Webbe, Lee Ryan, Duncan James dan Anthony Costa berada di depan mata. Tiket belum terpegang! Tapi niat saya sudah bulat untuk menyaksikan penampilan yang mungkin hanya sekali seumur hidup terjadi.
Maklum saja, boyband selalu menjadi guilty pleasure saya. Dibalik musik mereka yang sangat pop, ada beberapa lagu yang pernah menjadi soundtrack for the moment of life. Jawara saya tentu saja Westlife! Tapi benak saya tidak bisa menolak bahwa Blue membawa ritme yang lebih dinamis di kalangan boyband. Dengan musik dominan R’n’B dan vokal Soul khas Simon Webbe, mereka telah menjadi pahlawan saya medio tahun 2004 dan 2005. Pun ketika mereka memutuskan untuk reuni dan merilis album baru tahun lalu, saya mesti melihat pertunjukan ini!
Sore beranjak ketika saya dan Winda menjadi 10 pengunjung pertama yang mengantri di depan pintu masuk Trans Studio. Terlihat norak? Saya sendiri belajar dari pengalaman menonton konser Mr. Big yang lalu. Apa gunanya menonton konser kalau tidak berada di garis terdepan? Sementara stage arena di clearkan, saya terus berbincang dengan Windah. Dengan sesekali melihat sekeliling, apakah konser ini akan ramai? Maklum saja, mengingat highlight yang ditampilkan, mestinya ini adalah sebuah konser yang ramai. Jeff Timmons, A1, dan Blue!
Sepertinya ekspektasi saya berlebihan. Ketika menunggu acara dimulai, saya beberapa kali mengedarkan pandangan. Panggung hiburan yang terletak di tengah Trans Studio sudah disulap dengan pembatas-pembatas konser. Berapa orang yang hadir? Menghitung jumlah kasar, sepertinya angka 400 orang bisa dipenuhi malam itu. Apakah mereka betul-betul penggemar para boyband?