19 Desember 2011
Entah mengapa salah satu scene dalam film Arisan! 2 berdampak besar terhadap isi kepalaku. Tertohok? Semacam itulah. Ini bukan dari adegan para sosialita itu, tetapi adegan pada saat Mei Mei menunjukkan video catatan harian kepada semua sahabat. Tentang penyakitnya dan bagaimana dia memandang hidup saat ini. Lantas ketika pertanyaan itu disodorkan kepada saya, sanggupkah saya menjawabnya?
19 Desember 2011. Sudah secepat itukah waktu berjalan? Tinggal beberapa hari lagi, waktu akan berganti tahun. Sebuah cerita baru akan tercipta. Mungkin bersama orang-orang baru, bersama skenario hidup yang lain lagi. Lantas, apa yang sudah terjadi dalam hidupku sampai saat ini?
Melihat adegan Mei Mei tersebut saya langsung teringat kepada diri sendiri. Seberapa seringkah saya memelankan langkah hanya untuk sekedar menikmati keadaan? Seberapa sering saya mendengar keadaan pikiran dalam keadaan jernih? Bukan hanya sekedar pikiran yang terjebak pada nafsu atau euforia hedonism belaka. Jawabannya sudah lama sekali saya tidak berbicang dengan diri sendiri. …
Welcoming 26.
Sebenarnya apa arti usia itu? Sebuah bilangan yang menunjukkan angka yang semakin besar dan membesar. Apa yang telah saya lakukan selama 26 tahun saya hidup?
Ketika semua orang melewati kepingan waktu dengan membawa kontemplasi yang melekat, saya sedikit kehilangan arah. Ketika terjebak dengan rutinitas ataukah memang ingin melupakan, saya terkadang melupakan esensi,
“untuk apa saya hidup?”
Pertanyaan ini tidak serta merta timbul. Dari perbincangan bersama seorang sahabat, dia bertanya sederhana, “apakah kamu bahagia dengan hidup kamu yang sekarang?”