Singgah; ketika pencarian selalu dimulai dimana saja.
Membaca Singgah sejenak menimbulkan pertanyaan besar di kepala saya, sebenarnya apa arti kata pulang itu sendiri? Ketika memakai kata Singgah, bisa diartikan sebuah perjalanan sedang dilakukan. Kemana? Perjalanan tersebut tentang apa?
Beberapa jawaban alternatif kemudian akan diberikan oleh 11 penulis yang bercerita dan memaknai kata singgah itu sendiri. Beberapa diantaranya telah saya kenali dengan baik frasa mereka ketika bercerita. Selebihnya? Beberapa tulisan membuat saya terhenyak dengan twist yang ditawarkan.
Ketika membuka barisan daftar isi, mata saya langsung tertuju pada cerita Para Hantu dan Jejak-Jejak di Pasir. Adalah Adellia Rosa yang mengajak kita untuk mendengarkan cerita tentang Rosetta yang kehilangan orang tuanya di laut dan hamper pula kehilangan saudari kembarnya. Cara Adel bercerita menimbulkan sensasi tersendiri. Ketika saya merasa sudut padang skizofrenia dijabarkan di beberapa bagian.
Sebenarnya kehilangan apa yang paling perih dibandingkan dengan kehilangan kenangan?
Kata kenangan menjadi tema besar sebagian cerita. Simak saja cerita Menunggu Dini dan Memancing Bintang. Diajaknya kita menyusuri bagian terdalam pikiran manusia, ketika pelan-pelan sebuah kenangan tidak akan pernah bisa lepas dari benak. Apakah itu tentang cinta pertama, ataukah ketika harus memilih antara mengejar mimpi dan meninggalkan orang yang sangat dicintai.