Sindiran satir ala film Arisan! 2
Sejenak saya hanya bisa terenyuh ketika barisan nama pemain film Arisan! 2 mulai tayang di layar bioskop. Beberapa orang segera bergegas meninggalkan ruangan studio karena hawa dingin yang semakin menusuk. Yang lainnya masih tertawa menceritakan kembali adegan-adegan lucu. Saya hanya bisa terdiam. Damn. Film ini keren dan sedih di saat yang bersamaan.
Katakanlah saya termasuk generasi orang yang telat ke bioskop dan tidak terlalu mengikuti scene film lokal. Sehingga ketika film Arisan! rilis tahun 2003, saya tidak terlalu tertarik. Belum lagi edisi sinetron yang kemudian dibuat. Sepertinya saya masih jadi makhluk kampus kala itu. Tidak mengikuti euphoria film ini sebelumnya. Nah, bagaimana sebenarnya film Arisan! 2 ini berjalan?
Saya baru tahu bahwa ini adalah sebuah proyek ambisius dan sangat pribadi dari Nia Dinata, sang sutradara. Dari seorang teman pula saya mengetahui bahwa scene Waisak itulah yang sangat ingin ditampilkannya. Sebuah momen spiritual ketika Mei Mei bersama Dokter Tom mencari apakah sebenarnya hakikat kehidupan itu. …