“Apa kabarmu September? Tolong berbaik hati yah kepada saya”

“Be my September”

Itulah beberapa twit yang memeriahkan timeline saya kemarin. Bahkan tagar #SeptemberWish sempat terucap. Sebuah kalimat sederhana berupa doa.

Lantas, apa harapan saya di bulan ini? Setelah selama sebulan kemarin, Ramadhan terlalui begitu saja. Ada beberapa momen yang selalu teringat, tetapi juga momen-momen yang membuat saya berpikir, betapa saya telah menyia-nyiakan bulan berharga tersebut. Akhirnya September tiba. Saya hanya bisa membuat beberapa harapan bagaimana bulan ini berjalan.

1. Kerja : Selama Agustus, saya sudah membuat list kerjaan kantor untuk bulan September. Sudah bisa terlihat bagaimana flow dan ritme yang akan berjalan. Sempat terucap Wake Up When September Ends, buat skip langsung ke bulan Oktober saja. Tapi saya tidak akan menyerah semudah itu. Semangat tuan Beruang!

2. Cuci Muka, Gosok Gigi sebelum tidur. Simple, sederhana, cuma masih sering kelupaan. Apalagi kalau sudah pulang nongkrong dan capek yang teramat sangat. Gejala gigi berlubang sudah mulai tampak lagi, kalau ini tidak diawasi, bakalan kehilangan satu gigi lagi 

3. Sholat. Tidak perlu penjelasan apa-apa. Lakukan saja.

4. Exercise. Dampak puasa (halah mencari pembenaran) sebulan penuh membuat saya otomatis hanya bersepeda santai di sore hari. Perut kembali membuncit . Jadwal renang dan sesepedaan harus dijadwal ulang. Mau ngegym lagi. Plus sarapan roti gandum kembali normal.

5. Liburan! Ya, walaupun jadwal kerjaan yang emang padat, sepertinya terselip buat trip ke Bandung pertengahan bulan nanti. Mudah-mudahan jadi! Amin!

6. Asmara. Hahahaha, masih perlukah dibahas? Udah dapat statement dari dia. Katanya saya lebih enak dijadikan teman daripada pacar. Sepertinya dia akan pergi lagi dari hidupku, dan saya terlalu bodoh untuk mempertahankannya. Selamat datang sendirian!

Itulah beberapa harapan saya di bulan September ini. Manusia boleh berharap dan berusaha, biarkan Tuhan yang menyelesaikannya. Semangat Tuan Beruang!