Live Performance : Adhitia Sofyan
Sejak mendengar Adelaide Sky di pertengahan tahun 2007, saya sudah jatuh cinta dengan musik Adhitia Sofyan. Dengan hanya diiringi gitar akustik, dia mampu menggubah satu lagu yang sangat sarat dengan makna. Dia menamakannya bedroom recordings. Ditambah lagi, seluruh liriknya dalam bahasa Inggris. Kadar galaunya total!
Kali ini Adhitia Sofyan tampil (lagi) di Makassar dalam acara “Hari Untukmu Vol. 3” yang digelar oleh Universitas Fajar. Sebuah acara pentas seni dengan menampilkan band-band indie Makassar dan beserta atraksi keahlian lainnya. Tapi bintang utamanya, ya Adhitia Sofyan! Jadinya saya sebagai groupies bersama Tata dan Ichal tampil di deretan terdepan. Siap menikmati musik yang disuguhkan. Tapi ada yang berubah!
Ketika menampilkan “Forget Jakarta” sebagai nomor pembuka, Adhitia tidak sendiri di atas panggung. Dia ditemani oleh seorang bassist dan drummer. Tunggu, apakah mereka akan bermain dalam konsep full band? Bukan akustikan lagi? Entah bagaimana mendeskripsikan jenis performance ini. Walaupun dalam konsep full band, tapi dominasi gitar akustik Adhitia masih terasa mendominasi pertunjukan. Walaupun efek lain dari drum dan bass tetap terasa. The show must go on!
Repertoar yang ditampilkan dalam konser kali ini diambil dari 2 album yang telah dirilis. Bedroom Recordings vol.1 dan Forget Your Plans. Lagu-lagu yang familiar terus memanjakan telinga, mulai dari Memilihmu sampai Number One. Inilah lagu-lagu soundtrack utama para jomblo untuk menghadapi kesepian hati
Satu kejutan yang menarik ketika Adhitia kemudian bercerita tentang hujan. Ya, dia berkomunikasi baik dengan penonton. Menebak isi hati semua orang pada malam itu. Dia kemudian menampilkan Tik, Tik, Bunyi Hujan. Sebuah lagu yang diambil dari proyek surprise song nya. Dilihat dari banyaknya senyum simpul dari penonton, banyak yang tidak menyangka bahwa dia memiliki lagu itu. Setelah itu, After The Rain mengalun! Disinilah histeria saya dimulai.
Maklum saja, saya lebih mengenal track-track dari album kedua. Dibandingkan penonton lain yang hanya mengetahui lagu-lagu dari album pertama. Bahkan sang MC pun tidak mengetahui jumlah album dan proyek Adhitia Sofyan. Meh. Histeria saya berlanjut dengan sing a long ketika Adelaide Sky dinyanyikan. Dibilang norak? Biarkan saja. Suara saya mendominasi di bagian reffrain kedua. Adhitia tidak bernyanyi, hanya memainkan gitarnya dan mengajak penonton untuk bernyanyi. Ah sayang, musiknya tidak familiar di kota ini.
Itulah yang terjadi. Beberapa orang beranjak pulang setelah track “Memilihmu” atau “Adelaide Sky” mengalun. Dimana taste kalian? Tapi biarkan sajalah, saya justru merasa menikmati konser tunggal dengan menghilangnya sebagian penonton.
Overall, saya puas dengan performance Adhitia Sofyan. Dari set list yang dipilihnya, bagaimana komunikasi dengan penonton, sampai “bentuk baru” dari musiknya. Semua membawa galau yang total, dan semakin membuat saya yakin. Bahwa walaupun tidak banyak yang mengetahui musiknya, dia adalah juara di playlist saya.
Ini dia salah satu penampilan Adhitia yang sempat direkam salah satu pengunjung, dan suara saya masuk didalamnya juga *jadi malu*