Browsed by
Category: Ordinary Day

Reality bites : galau sekolahan.

Reality bites : galau sekolahan.

Hai halo XD, galau itu dimana-mana emang tidak enak yah. (tiba-tiba datang dan curhat).

Setelah masa 6 bulan Pre-Departure Training yang dilalui dengan penuh perjuangan bersama The Class of Anarchy di dua tempat yang berbeda, sekarang persiapan sekolahnya memasuki fase yang baru, harap-harap cemas akan diterima dimana!

Rupanya banyak orang yang salah paham, berpikir bahwa setelah menerima program beasiswa saya hanya tinggal mengikuti training persiapan selama 6 bulan dan voila! Semuanya beres. Tinggal memilih kampus yang diinginkan. Meh! Maunya sih juga begitu tapi, ternyata realita selalu mengatakan lain XD.

Foto oleh Maria Sjödin
Foto Stockholm oleh Maria Sjödin

Saya masih ingat rasanya pontang-panting mendaftar universitas di bulan Januari (transkrip nilainya mana! Statement of purposenya mana! Grading nilainya mana!). Deadline beberapa universitas di Eropa adalah 15 dan 31 Januari. 3 universitas yang saya incar adalah Stockholm, Goethenburg dan Helsinki. Sebenarnya dulu saya memilih Helsinki sebagai prioritas, dengan major Global Media Communication, tapi gak mungkin berperang hanya dengan 1 pilihan. Jadilah tambahan 2 area di Swedia itu.

Masalahnya adalah.

Pengumumannya ternyata tidak bersamaan.

Read More Read More

Percakapan pertama dan terakhir.

Percakapan pertama dan terakhir.

Sebuah percakapan bisa dimulai dari sebuah ketertarikan. Apa yang bisa kau uji dan cari dari lawan bicaramu. Apakah sebuah pertemuan akan berakhir menyenangkan, ataukah kita hanya menjadi 2 manusia dengan balon pikiran masing-masing. Menjadi individu yang berbeda isi kepala.

Setelah 2 kali berpindah tempat, akhirnya kami memutuskan untuk singgah di sebuah kafe di bilangan wilayah Lasinrang. Sayup-sayup suara Sarah MacLachlan bersenandung sewaktu kami hendak duduk. Kami sontak berujar dan menyebutkan nama yang sama. Tidak lupa menyebutkan Angel sebagai lagu paling terkenal dari sang penyanyi. Sebuah intro yang menyenangkan, mengetahui bahwa selera musiknya lumayan.

Matanya menelusuri barisan menu yang ada. Memilih apa yang hendak dicicipi, sambil sesekali bertanya bahan dasar makanannya. Akhirnya dia memilih saya Avocado Frappucino dan saya memesan hot chocolate. Setelah serangkaian makanan yang masuk di lambung selama seharian tentu saja saya tidak mau terlihat bodoh, kalau saja sang perut nanti berkhianat. Kami memulai pembicaraan dengan pertanyaan standar, kerja dan menetap dimana, makanan favorit, dan rahasia mengapa dia terlihat begitu menarik.

Percakapanpun semakin mengalir. Diantara lalu lalang suara kendaraan yang sesekali terdengar, dia berbicara tentang masa lalunya, tentang kuliah, kerjaan dan pengkhianatan yang dialaminya. Saya hanya sesekali menanggapi dan berbagi beberapa pengalaman yang sama. Bagaimana sebuah persoalan asmara bisa menjadi pelik karena satu dan lain hal. Banyak orang bilang bahwa tabu membicarakan mantan pada pertemuan pertama, tapi entah siapa yang memulai topik tersebut dan membuat kami terjebak tentang kisah cinta pertama masing-masing. Saya bercerita bahwa pernah ada seseorang yang pernah saya titipkan harapan dan saling bersurat selama 3 tahun melalui perantara kakaknya (ah, masa-masa itu!)

album tulus dan lonely planet yang menjadi teman kami
album tulus dan lonely planet yang menjadi teman kami

Read More Read More

Kata-kata

Kata-kata

PicsArt_1392718042291PicsArt_1392701779106

PicsArt_1392717819276

PicsArt_1392718003388Tulisan diatas adalah potongan  dari tumblr penyanyi favorit saya, Tulus, yang merangkai banyak kata-kata ajaib tentang kesehariannya. Merayakan rilis album keduanya, Gajah, saya selalu tertarik melihat bagaimana Tulus memaknai semuanya, maka pantaslah dari segi lirik semua lagu-lagunya mempunyai metafora yang sangat menyenangkan.

Kings of Leon ~ Beautiful War

Kings of Leon ~ Beautiful War

*Saya yakin bawa album Mechanical Bull memiliki banyak track yang handal setelah mendengar “Supersoaker” yang didaulat sebagai single andalan medio bulan Juli tahun lalu. Single yang lain, “Beautiful War” hadir dengan suasana yang jauh berbeda dengan keriuhan pendahulunya. Vokal Caleb Followil seolah mengawang-awang ditemani petotan bass Jared Followil. Berkisah tentang perjuangan, inilah salah satu track terbaik dari Kings of Leon.