Browsed by
Tag: Stockholm

Mengenal Kuliner Swedia, dari Ikan Herring sampai Lingon Berry

Mengenal Kuliner Swedia, dari Ikan Herring sampai Lingon Berry

6 bulan tinggal bersama Arne Perrson, rasanya pengalaman kuliner khas Swedia saya sudah tidak perlu diragukan. Beberapa kali dia memasak atau membuat sesuatu, saya juga berkesempatan untuk mencicipinya. Semalam saya juga berkesempatan untuk melihat lebih lengkap apa saja yang dihidangkan ketika makan malam dengan tema Swedish Food yang diselenggarakan oleh Student Union. Hasilnya? Sebagian besar sudah pernah saya rasakan!

radioholicz-swedishdinner-1

Ketika browsing mengenai makanan apa yang wajib dicoba ketika sampai di Swedia, beberapa channel atau tulisan di internet menyebutkan Surströmming sebagai raja kuliner Swedia. Penganan ini berupa ikan herring yang difermentasikan dalam kaleng sehingga menguarkan aroma yang kuat. Kadar baunya dibandingkan dengan durian—buah kontroversial itu—bahkan sudah ada aturan untuk menyantap Surströmming ini di luar ruangan. Karena gas yang membawa bau ikan tersebut akan menempel di furnitur, dan tercium di seluruh apartemen. Saya tidak sabar menunggu musim semi atau musim panas untuk mencobanya, sehingga saya benar-benar menjadi warga Swedia seutuhnya. Hahaha.

Read More Read More

Stockholm dalam 180 hari.

Stockholm dalam 180 hari.

Kalau bukan Madeleine yang mengingatkan, mungkin saya sudah lupa hitungan hari yang saya jalani di kota ini. Bertemu dengan orang-orang baru, mendatangi tempat-tempat yang mempunyai ceritanya masing-masing. Mengapa saya sangat menyukai Stockholm? Karena saya bisa menemukan efisiensi bertemu dengan ritme kota yang sangat cepat. Ruang-ruang terbuka yang sangat memanjakan mata, serta orang-orang yang ramah. Rasanya seperti menyesuaikan dengan keakraban yang terasa familiar.

Salah satu sudut jalan Östermalmtorg
Salah satu sudut jalan Östermalmtorg

Saya juga sangat berdosa dengan blog radioholicz. Niatnya akan bercerita banyak tentang Stockholm dan ritme hidup selama disini, nyatanya masih beberapa postingan bertajuk Stockholm dan Swedia. Baiklah, ini sebagai postingan pertama dari sekian banyak cerita mengenai budaya, kebiasaan dan foto-foto selama saya bertualang di Stockholm. Berapa hari lagi saya akan menghabiskan waktu disini? Ratusan!

Read More Read More

Don’t stop believing to move like jagger.

Don’t stop believing to move like jagger.

Kamu team #journey atau team #glee?

Hahaha, pertanyaan ini adalah sebuah ironi yang menjebak ketika track Don’t Stop Believing menjadi lagu pertama yang saya dengar di tahun 2015. Tepat 10 menit setelah pergantian tahun dan panggung utama hanya memutarkan montase perayaan tahun lalu, akhirnya perayaan malam tahun baru di Slussen kembali meriah dengan penampilan beberapa musisi lokal Swedia. Lagu pertama mereka? Don’t Stop Believing! What a cliche.

Bersama teman-teman PPI Stockholm
Bersama teman-teman PPI Stockholm

Setelah menghabiskan sore dengan membuat bakso dan bakwan, serta karaokean bersama teman-teman PPI Stockholm, kami memutuskan untuk bergerak menuju Slussen, sebagai pusat keriaan tahun baru di Stockholm. Berdiri selama satu jam di udara terbuka tidak pernah menyenangkan. Tapi merayakan pergantian tahun di tempat yang begitu asing pasti mendatangkan sensasi yang berbeda.

Read More Read More

Monday Jazz Round-up

Monday Jazz Round-up

Hari yang panjang, presentasi yang berantakan, materi final tinggal seminggu lagi. Bagaimana cara menutup hari? Tentu saja dengan suguhan musik jazz yang memikat.

Fasching Entrance
Fasching Entrance

Senin adalah hari yang panjang. Begitu pula senin yang lalu. Dengan 4 mata kuliah, serentak di hari yang sama. Setelah kelas selesai, saya bersama Maddy dan Anni-Amelia berencana untuk mengitari bagian selatan kota. Tidak sengaja saya mendengar mereka bercerita tentang masjid dan kawasan muslim di kota, saya kemudian bertanya dan minta sekalian diantar. 😀

Read More Read More