Browsed by
Tag: Stockholm

Kartupos-kartupos.

Kartupos-kartupos.

Mungkin saya harus berterima kasih kepada Rara yang mengenalkan saya kepada rasa candu pada kartu pos. Sebuah sensasi yang menarik ketika menerima sebuah lembaran dengan cap pos dari negara berbeda. Saya lupa kartu pos pertama saya berasal dari mana, tapi setiap kali dia plesiran ke negara-negara berbeda, beberapa teman di Komunitas Blogger Anging Mammiri cukup beruntung untuk mendapat sebuah kartu pos selain buah tangan lainnya.

Beberapa koleksi kartu pos dari Jepang, Chicago, San Sebastian.
Beberapa koleksi kartu pos dari Jepang, Chicago, San Sebastian.

Pengalaman korespondensi saya hanyalah sebatas sahabat pena yang dulu begitu tenar sewaktu duduk di bangku SD. Satu-satunya teman pena yang sempat beberapa kali berbalas surat berasal dari Sumatra Utara. Entahlah apa kabarnya sekarang. Saya kehilangan kontaknya karena satu-satunya arsip surat harus rela dibuang karena tersapu banjir yang rutin menyambangi rumah kami beberapa tahun silam.

Perjalanan imajinasi bersama kartu pos dari Rara seakan ikut dalam cuplikan ceritanya di Jepang, Polandia, Paris, dan beberapa negara lainnya. Akhirnya melalui selembar kartu itu saya berani bermimpi bahwa kelak akan ada waktu dimana saya bisa menginjakkan kaki di negara-negara tersebut. Ternyata semesta mendengarnya. Siapa yang menyangka saya bisa berfoto di depan menara Eiffel juga?

Kartupos menjadi barang nyata bahwa sebuah dunia bisa terjelajahi melalui sebuah benda nyata. Kita bisa melihat atau mencari informasi dengan cepat melalui bantuan internet. Tetapi ketika melihat potongan cap pos dari sebuah kartu pos, rasanya ada sesuatu yang terasa sangat personal. Sesuatu yang sangat nyata dan ada.

Berjalan ke beberapa negara, saya selalu menyempatkan untuk mengirimkan kartupos untuk beberapa sahabat atau kepada bapak dan ibu dan rumah. Seorang teman pernah menyatakan keheranannya mengapa saya mau mengelurkan uang sedemikian banyak untuk mengirimkan kartupos ke Indonesia? Di Amsterdam hampir 20 kartupos terkirim untuk beberapa teman. Saya sendiri berpikir bahwa rasa senang ketika menerima kartupos tidak bisa terbayangkan. Ketika berada di posisi orang yang bisa mengirimkan benda tersebut, mengapa tidak? Mungkin tahun-tahun kedepan saya kembali menjadi barisan penerima kartupos.

Untuk menandai waktu setahun saya di Stockholm, ada 5 kartupos dari Stockholm yang akan saya kirimkan kepada 5 orang yang memberi komentar pertama di postingan ini dan dua jejaknya di postingan yang lain. Semoga beruntung!

Rainy Days and Mondays.

Rainy Days and Mondays.

Since last night I mostly think about time. I don’t know why this thing bothers me again, except maybe I have to admit that 9 months already passed. I wish the first day of June will be sunny and nice, but you can’t predict what kind of weather that Stockholm offered to you. Today’s menu is rain with a little bit windy. Don’t ask me why, but the rain never fails to impress me.

Rainymondays-1

Rainymondays-11

“It’s not only you who need water, the flower and the plants need it too.”

That’s what Arne said this morning when we have our breakfast. Seems it’s not fair when you’re only hoping a sunny weather without giving the plants the one that they need. Water.

Read More Read More

Suatu sore bersama Månz Zelmerlöw

Suatu sore bersama Månz Zelmerlöw

“Bagaimana antrian di dalam arena? Apakah sudah penuh?”

Pertanyaan itu saya ajukan kepada seorang petugas Gröna Lund di pintu masuk. Kekhawatiran saya bahwa penonton akan sangat membludak tidak terbukti.

”Tidak semua orang perduli kok dengan Eurovision. Bahkan dengan Månz sekalipun.”

The Heroes
The Heroes

Wait, what?

Mungking seperti itulah kenyataannya. Ketika saya akhirnya bertemu Lena dan Elena, kami memutuskan untuk bergegas masuk ke dalam arena konser. Puluhan orang sudah berkumpul di depan panggung dan mengambil posisi yang strategis. Kami masih bisa mencari jalan dan lokasi tepat di tengah-tengah crowd. Ketika Jessie J melakukan pertunjukan sehari sebelumnya, pastilah tidak akan semudah ini.

Kenapa konser ini menjadi begitu penting? Nama Manz menjadi perbincangan hangat di Swedia setelah memenangkan konser Eurovision ke 60. Cerita mengenai Eurovision akan saya ceritakan di lain kesempatan. Tapi laiknya pahlawan nasional, antusias penonton sore/malam itu terasa menggemuruh.

Read More Read More

Skansen dan Valborg; dua identitas Swedia yang tidak bisa dilewatkan.

Skansen dan Valborg; dua identitas Swedia yang tidak bisa dilewatkan.

Memasuki musim semi, suasana dan mood penduduk Stockholm juga berubah. Dari gloomy  menjadi lebih bersahabat dan mudah tersenyum. Fashion statement di jalanan pun tidak lagi didominasi pakaian musim dingin yang identik dengan warna hitam. Langit biru, pohon-pohon yang mulai menghijau, bunga-bunga bermekaran, siapa yang bisa menolak mood riang ini?

radioholicz-skansen-valborg-1

Suhu diluar ruangan juga sudah lumayan hangat dan bersahabat. Kisaran 14 sampai 16 derajat itu sudah sangat hangat menurut ukuran Swedia. Walaupun saya sih tetap menganggap mereka denial, karena hanya memakai t-shirt dan selembar jaket, sementara saya masih menggunakan sweater. Setidaknya jaket musim dingin sudah resmi masuk lemari kembali.

Ada banyak perayaan yang bisa dinikmati selama musim semi dan musim panas berlangsung. Swedia senang sekali dengan perayaan, sebagai pembenaran untuk festival dan berkumpul di ruang-ruang publik. Salah satu yang tidak bisa dilewatkan adalah Valborg yang jatuh pada hari terakhir bulan April.

Read More Read More