Browsed by
Tag: Hujan

November

November

image by http://www.flickr.com/photos/benpatio/8079734540/

1./ ada kalanya nanti ketika kenangan menua, terselip diantara jelujur ingatan yang semakin menghilang. selalu ada bau hujan, untuk mengingatmu.

2./ karena tangan yang selalu bersedekap ketika hujan turun, menahan rindu yang selalu ingin memburai keluar. tentangmu dan ingatan masa lalu.

3./ dan itulah mengapa hujan sangat membenci kita. tidak hentinya mulut merutuk kala kenangan datang bersama hujan yang basah.

sudah november lagi, kecil.

Semoga Tidak Kamu Lagi

Semoga Tidak Kamu Lagi

Saya akan membuat sepasang layang-layang. Kemudian akan saya ajak kamu ke sebuah padang. Jika kita susah menemukan padang, kita akan memanjat ke atap gedung yang menyerupai tanah lapang. Disana kita akan bermain layang-layang sepuasnya. Sebab saat itu, mungkin kita sepasang orang dewasa yang sudah ditinggalkan jiwa kanak-kanak. siapa tahu layang-layang bisa menerbangkan kita kembali ke masa kanak-kanan, saat senja masih bening, saat pohon-pohon masih hijau, saat cinta belum terlalu rumit buat dipahami.

~ kutipan (semacam) sajak Aan Mansyur. Semacam Surat Cinta di Hari Ulang Tahunmu. (Majalah Opium #14 September 2010)

Entah mengapa pekan ini jejalur perasaanku berubah mellow. Seperti kenangan yang menyeruak keluar. Menunggu pelampiasan dari semua emosi yang terbendung. Mungkin karena melihat seseorang menikah. Mungkin juga karena dia yang pergi sekali lagi dari genggaman tangan saya. Inilah dua puisi yang menggambarkan perasaan saya pekan ini. Puisi kepunyaan @zarryhendrik dan @hurufkecil.