Browsed by
Tag: Dewi Lestari

Perahu Kertas; epos lama tentang putri dan pangeran.

Perahu Kertas; epos lama tentang putri dan pangeran.

Saya dan seorang teman berdiskusi banyak mengenai arti kata “adaptasi”, “disadur”, dan “terinspirasi oleh” dalam mengalih visualkan imajinasi sebuah buku kedalam layar lebar. Beberapa orang berhasil, beberapa pula mendapat kecaman dari penggemar. Bagaimana dengan Perahu Kertas? Sepertinya dia akan cepat tenggelam.

Hey Kugy, inikah suratmu ke Neptunus?

Apa yang terjadi? Selama hampir 2 jam penayangan, entah berapa kali rasa bosan menyeruak. Sambil memperkuat sugesti, saya berkata kepada diri sendiri,

bersabarlah, masih banyak fragmen-fragmen yang akan membuat kita menghela nafas bahagia. Entah itu adegan Kugi dan Keenan maupun Kugi dan Remi.”

Tapi, sepertinya itu cuma harapan kosong belaka. Entah siapa yang harus disalahkan. Apakah karena Perahu Kertas adalah sebuah cerita paling populer dari Dewi Lestari sehingga membuat kita membuat ekspektasi yang terlalu tinggi. Ataukah hal itu gagal di tangan Hanung Bramantyo, sang sutradara?

Read More Read More

Partikel; terbang bersama mimpi Zarah

Partikel; terbang bersama mimpi Zarah

Penantian selama 8 tahun berakhir sudah. Akhirnya setelah proses kontemplasi dan berkubang dalam Bat Cave (menurut istilah Dewi Lestari) akhirnya kita bisa berkenalan dengan Zarah. Salah satu tokoh dalam epos Supernova. Setelah kita tertawa dengan rutinitas kehidupan Elektra, serta mengikuti sisi religius Bodhi, kemanakah Zarah akan membawa kita dengan ceritanya?

Ayah tidak banyak berjanji dalam hidupnya. Aku tahu, ia pasti akan menepati kata-katanya. ~ Zarah (Halaman 51)

Hubungan ayah dan anak menjadi kisah sentral dalam partikel. Sebuah isu yang menjadi sangat emosional bagi saya. Bagaimana hubungan Firas dan Zarah kemudian bersatu dalam keseharian desa Batu Luhur. Terobsesi dengan penelitiannya tentang Fungi, Firas kemudian terkesan tidak perhatian terhadap keluarganya. Apalagi ketika dia mengenal Bukit Jambul. Kepada Zarah lah semua informasi itu diteruskan. Zarah bahkan tidak sekolah!

Persoalan keluarga, drama paling sederhana tapi paling banyak menguras emosi. Sepanjang 500 halaman kita akan mengikuti perjalanan Zarah tentang pencarian. Sebenarnya rasa damai itu berada dimana? Bagaimanakah hubungannya dengan Ibu, dan juga Hara, sang adik? Apakah bentuk fisik kemudian menjadi pencarian terakhir? Apakah memang ada dunia dan eksistensi lain? Pertanyaan inilah yang kemudian berusaha dijawab oleh Zarah ketika suatu saat ayahnya menghilang tanpa bekas dari muka bumi.

Read More Read More