Catatan dari Nobel Week Dialogue.

Catatan dari Nobel Week Dialogue.

Usia mungkin saja menjadi salah satu rahasia semesta yang paling dalam. Seberapa panjang umur seseorang, sesuai dengan angka yang telah diciptakan oleh Yang Maha Kuasa. Terlepas dari faktor penentu tersebut, tenyata manusia juga ikut menentukan, seberapa lama dia bisa bertahan hidup.

Nobel Dialogue Week!
Nobel Dialogue Week!

Selasa, 9 Desember 2014 menjadi salah satu tanggal yang tidak bisa saya lupakan. Ketika berada dalam satu ruangan dengan beberapa pemenang nobel, menyaksikan mereka menjadi panelis dan berdebat mengenai batas usia yang terus bertambah bagi manusia untuk menjalani hidup.

Topik yang lumayan berat di tengah terpaan angin Desember di Stockholm.

Ada banyak paparan menarik dari sekian banyak panelis. Saya tidak bisa merangkum semuanya dalam satu tulisan, atau mengingat semua materi yang dipaparkan. Fakta yang menarik adalah bagaimana angka ”orang tua”—saya tidak bisa menemukan padanan kata ”elderly”—ditengah populasi bumi yang juga ikut menua, terus menciptakan polemik tersendiri. Di beberapa negara kebijakan usia produktif dan tekanan ekonomi membuat orang memilih untuk menunda mempunyai anak. Apa yang akan terjadi ketika bumi kemudian dipenuhi dengan para sepuh? Dimana mereka membutuhkan teknologi untuk menyokong mereka beraktifitas?

Panel Life Expectancy Revolution
Panel Life Expectancy Revolution

Ada beberapa sesi panel yang membuat saya tertarik. Seperti Adrew Oswald dalam tema, ”Do Nobel Laurates Live Longer?” membuka paparan dengan fakta bahwa usia para pemenang Oscar terbukti lebih panjang daripada mereka yang hanya menjadi nominator saja.

*pukpuk Leonardo DiCaprio*

Apa hal ini menjadi sahih? Jangan salah, ini panel kelas nobel. Andrew menyimpulkan klausul ini dengan membuat percobaan serupa bagi para pemenang nobel. Surprise, surprise, ternyata ada gap 2 tahun lebih lama rentang usia para pemenang daripada mereka yang hanya menjadi nominator saja. Hahaha, sebuah kesimpulan menarik.

Topik lain yang membuat saya berpikir adalah ”The Emotional Side of Ageing : Growing Older and Better”. Laura Carstensen menjabarkan bagaimana manusia menyaring memori dan cenderung mengingat hal-hal yang baik ketika bertambah dewasa. Mereka lebih fokus pada circle utama, bagaimana memelihara hubungan, dan hidup dalam sisi positif hidup.

Yes! Don’t let the bitter side of life eat you alive!

Panel The Limit of Life
Panel The Limit of Life

John Coughlin dari MIT juga memberikan demo teknologi yang diberi nama Agnes. Sebuah alat untuk menunjukkan bagaimana reaksi motorik bagi mereka yang telah memasuki usia yang bisa dibilang sepuh. Bagaimana rasanya ketika tanganmu tidak mampu meraih botol air di rak paling atas supermarket, atau bagaimana susahnya membaca dengan keadaan mata yang sudah rabun.

Menua itu pasti. Sesuai dengan hukum alam yang berlaku dan bagaimana manusia menyiasati untuk menjalankan hidup. Sesi Nobel Dialogue Week tahun ini banyak membahas teknologi, seperti Agnes, ataupun tentang teknologi lain seperti Toilet Sehat di Jepang, atau teknologi serupa di Korea. Tapi apa semua orang mampu mengakses hal tersebut? Pertanyaan ini masih tertinggal di pembahasan yang lain mengenai konsep kelas dan ekonomi dunia.

Seberapa cerdaskah kita kemudian bersiasat dengan usia? Faktor gaya hidup juga menjadi salah satu penentu. Makanan yang dikonsumsi, olahraga teratur serta mengelola stress dengan cermat bisa menjadi rahasia umur panjang. Dalam sesi sore hari ada Eric Kandel dan Jeff Koons membahas mengenai konsep immortality dalam Art dan Science. Seberapa panjang usia yang kau inginkan? Batasan seni dan beberapa karya yang dibuat dan ditinggalkan manusia menjadi sesuatu yang memorable. Catatan seseorang akan terus ada, termasuk beberapa catatan dalam blog ini misalnya.

Did you want to live forever?
Did you want to live forever?

Di ujung sesi terakhir Nobel Week Dialogue ini membuat saya terus tercengang dengan konsep teknologi yang terus berkembang, permasalah ekonomi dunia yang terus dicari jalan keluarnya, serta bagaimana menghargai waktu dan usia. Karena satu hal itu tidak akan pernah sama dan berjalan mundur.

Untuk melihat beberapa panel dalam Nobel Week Dialogue bisa diakses melalui www.nobelweekdialogue.org dan silahkan ikut terjun dalam banyak bahasan yang menarik.

Sampai jumpa di Gothenburg tahun depan!

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.