Strangeland; Keane kembali ke akar

Strangeland; Keane kembali ke akar

Saya selalu menganalogikan sebuah album yang bagus dengan sebuah kue yang utuh. Kita bisa menikmatinya dengan dua pilihan; langsung menikmati seluruh bagiannya—yang terkadang membuat eneg, atau menikmatinya bagian per bagian. Sehingga suatu hari kita bisa menikmati kadar magis sebuah album lebih lama. Tapi album Strangeland berlaku untuk keduanya. Bisa menikmati track per track, atau menikmati satu album full.

Kenapa? Simak saja kelirihan yang ditawarkan oleh Black Rain. Sebuah balada patah hati dengan vokal Tom Chaplin yang terdengar mengawang-awang. Mereka lebih jujur di album ini. Menjual kisah klise umat manusia, yaitu cinta. Itu baru satu amunisi, masih ada 11 track lain yang menunggu.

Album ini dibuka dengan track “You Are Young” yang menjadi semacam cerita awal. Nikmati masa mudamu! Jatuh cintalah pada dunia! Hentakan emosi pada bagian reffrain membuat kita semakin semangat. Apa yang terdengar familiar? Yah, track ini sangat bernuansa “Everbody’s Changing” yang tersohor itu. Sebuah track yang seolah penuh semangat tetapi memiliki makna yang ambigu.

Satu kesamaan yang bisa ditarik dari keseluruhan track di album Strangeland adalah Keane kembali ke posisi aman. Bermain dengan nada-nada yang familiar. Hal ini menjadi sebuah kelegaan yang sangat besar bagi para fans setia.

Ketika Keane bereksperimen pada departemen sound untuk 2 album terakhir, kali ini mereka bermusik lebih sederhana. Tetapi jangan remehkan musiknya, karena departemen lirik untuk album ini sangat nendang dan memberikan kejutan dimana-mana.

Kelirihan yang sendu hadir melalui track Watch How You Go, Disconnectted dan Neon River. Sebuah balada patah hati yang bisa kau nyanyikan berulang kali tanpa terdengar menjadi cemen. Sang produser, Dan Gruech adalah seorang teman lama yang membuat proses mixing kali ini menjadi sempurna. Dipoles sejak tahun 2010, maka penantian 2 tahun resmi terbayar sudah.

Banyak kritikus yang menganggap album ini menjadi klise dan Keane bermain di zona nyaman mereka. Memang track Sovereign Light Cafe—yang diambil dari nama cafe tempat mereka bisa nongkrong terdengar sangat radio friendly. Begitu pula ketika menyimak Starting Line, In Your Own Time, atau On The Road, semuanya mempunyai kemampuan untuk menjadi single. Tapi apa yang bisa terdengar lebih klise lagi daripada cinta?

Dengan debut di posisi juara di chart UK, rasanya kualitas album ini tidak usah diragukan. Rasanya sangat familiar, seakan berbicara dan ngobrol bersama seorang teman lama. Silahkan persiapkan telinga, mendengarkan kembali cerita-cerita cinta yang pernah terjadi. Setelah itu? Move on boi!

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.