Browsed by
Category: Kepada M

Kepada M, tentang Desember.

Kepada M, tentang Desember.

Holla! Desember sudah hampir berjalan separuh dan saya baru sempat menanyakan kabarmu. Syukurlah dirimu menyukai Eleanor and Park, saya membayangkan wajahmu bersemu merah ketika membaca halaman demi halaman.

Hotorget; yang dipenuhi lampu ketika malam tiba
Hotorget; yang dipenuhi lampu ketika malam tiba

Stockholm di bulan Desember masih sedikit hangat. Suhu harian berkisar 2 sampai minus 5 derajat. Kata orang lokal, suhu seperti ini masih terllau hangat untuk salju putih yang selalu kita lihat di televisi. Apakah rasanya akan sesuai dengan ekspektasi?

Entahlah M. Setiap orang menanyakan bagaimana saya menyiasati dengan semua perbedaan dan perubahan yang terjadi ke negara tropis ke negara setengah kutub, saya juga bingung harus menjawab seperti apa. Sudah berulang kali rasanya saya menjelaskan bahwa saya sudah meninggalkan semua prasangka dan semua ekspektasi sebelum berangkat ke Stockholm. Sebelum semua impian dan harapan tidak sesuai dengan kenyataan.

Read More Read More

Dear M; apa bacaanmu saat ini?

Dear M; apa bacaanmu saat ini?

Halo M, kalau saya langsung bertanya, “How’s life” mungkin akan terasa sangat basi. Mengingat di perjumpaan terakhir, hampir dua jam kita menghabiskan cerita bersama pizza tuna melt kesenanganmu. Waktu itu tanpa salad, entah mengapa. Mungkin kamu bosan? Saya hanya berharap kamu tidak pernah bosan mendengar kabar dari saya, yang mungkin semakin jarang.

 

salah satu rak buku baru di bibliotek
salah satu rak buku baru di bibliotek

Akhir-akhir ini saya meluaskan genre bacaan. Beberapa orang selalu mengkritik bahwa buku pilihanku terlalu pop, terlalu metro (haha!), sebagai anak kekinian mana mungkin kita ketinggalan? Tapi perlahan rasa haus bacaan itu semakin menggila. Tempat yang serupa surga tapi harganya membuat kita jatuh miskin bukan hanya ACE Harware, tapi juga Kinokuniya dan Periplus.

Read More Read More

Kepada M, tentang jejakjejak.

Kepada M, tentang jejakjejak.

Halo M, saya yakin kamu masih terlelap saat ini. Membalaskan sisi nocturnal yang kian membuas, yang hanya bisa dilampiaskan ketika hari libur tiba. Tahukah kau dimana saya berada sekarang? Menjadi bagian dari orang-orang yang berjalan, berpisah, mencoba mengejar pesawat di subuh hari.

Sebenarnya saya tidak pernah menyukai first flight, menghabiskan sebagian pikiran untuk tetap sadar, menyetel alarm, dan kemudian berpacu dalam lengangnya jalanan. Tetapi dibalik semua eskalasi ketegangan itu, yah tidak ada yang menyamai keadaan di ruang tunggu keberangkatan. Tentunya kau pun pernah berada di tempat ini. Aneh yah M, ketika kita bisa merasa rapuh dan kuat di saat yang bersamaan. Melepaskan kehilangan ataukah mencoba mencari mimpi yang terjejak di tempat lain.

Image by http://vi.zualise.us
Image by http://vi.zualise.us

Terakhir kau bercerita dan bertanya bagaimana tahun ini akan berjalan, dan resolusi apa yang akan kita ancang-ancang sebelum tahun baru tiba. Percakapan yang seolah menjadi basi ketika melihat kembali set-list do and don’t yang kita buat setahun sebelumnya. Ada yang terlaksana, ada yang harus dikompromi dan bahkan ada beberapa kebutuhan tambahan yang datang secara tiba-tiba.

Saya juga mencoba melacak kembali jejak-jejak itu M, jejak optimis dalam membuat rencana. Saya tidak ingin berkilah dalam frase, “toh Tuhan juga yang menentukan”, tapi bagaimanapun semua rencana itu merupakan akumulasi dari semua persiapan dan keinginan. Mungkin momentum terbesar saya tahun lalu adalah mendapatkan kesempatan untuk sekolah lagi. Kaupun sudah mengetahuinya M, bahwa ada alasan yang membuat saya harus berjalan sejauh itu. Untuk menemukan satu jawaban lagi. Bukankah hidup memang serangkaian pertanyaan-pertanyaan yang terkadang terasa menjemukan?

Read More Read More

Kepada M, cerita di penghujung minggu.

Kepada M, cerita di penghujung minggu.

Halo M, apa kabarmu? Saya tahu kamu sangat merindukan November dan menikmati setiap harinya, seperti saya selalu bersemangat kala Oktober tiba. Adalah memiliki kehilangan itu yang biasanya bagian terberat, ketika kita terbiasa menikmati sensasi menunggu. Setelah tanggal sakral tersebut berlalu, terkadang ada perasaan gamang, dan kita hanya berkata,

“Hanya begitu saja?”

Bukan, saya tidak ingin membuatmu galau lagi. Selamat menunggu sampai hari kelahiranmu tiba tahun depan, dimana setiap angka yang bertambah kita diharapkan bisa lebih kuat, lebih tegar menghadapi hidup yang terkadang tidak adil.

Iya M, perkataan itu akhirnya saya dengar lagi. Setelah sekian lama saya berusaha berdamai dengan apa yang ditawarkan hidup, ternyata ada orang lain yang memiliki pikiran yang sama. Padahal dia baru saja menikah, tenyata drama yang dialaminya juga beragam. Kamu mengenalnya kok, 3 bulan sudah dia resmi melepaskan masa lajangnya. Apa coba kekurangan yang dia rasakan, ketika dia sudah menemukan separuh hidupnya?

Salah satu minuman favorit, Choco Oreo
Salah satu minuman favorit, Choco Oreo

Sesekali perhatianku terpecah ketika duduk di kafe bersama mereka. Teman-teman yang dulu sama-sama berjuang di bangku kuliah, siapa yang menyangka kami akan bercakap di tengah spot yang lagi happening di ibukota? Bahwa kemudian pertanyaan keadilan seperti apa lagi yang akan kau cari dari hidupmu?

Read More Read More